Makan Bajamba, Minangnese Dining Tradition Indonesia Expat


5 Manfaat Prosesi Makan Bajamba Yang Jarang Diketahui Orang infoSumbar

Salah satu tradisi yang hampir punah di Minangkabau ialah makan bajamba. Tradisi ini sebelumnya ada di seluruh pelosok Minangkabau, tetapi kini hanya tersisa pada masyarakat Rantau Minangkabau. Salah satu daerah yang masih mempertahankan tradisi ini ialah Kabupaten Padang Pariaman.


Kenalan dengan Bajamba, Tradisi Makan Bersama Masyarakat Minang

Tetua adat di Minangkabau, Djalaluddin, mengatakan Makan Bajamba berasal dari kata "Ba" atau "Bersama" ditambah "Jamba". Dengan begitu Makan Bajamba memiliki arti makan di satu wadah secara bersama sama. " Kan dari namonyo sendiri ba, basamo, jamba yang artinyo tu satu wadah yang dimakan baramai ramai. (Kan namanya sendiri ba, bersama, jamba.


Foto Sensasi Ikut Tradisi Makan Bajamba Asal Minangkabau, Berbalas Pantun

Makan bajamba yang juga disebut dengan makan barapak merupakan tradisi yang sudah ada sejak abad ke-7, bertepatan dengan awal masuknya Islam ke Minangkabau. Dipastikan tradisi ini berasal dari Kota Gadang, Agam, Sumatera Utara. Oleh karena itu, tradisi bajamba juga berkaitan dengan ajaran Islam. Tradisi ini mulai menyebar di kalangan masyarakat.


Makan Bajamba, Minangnese Dining Tradition Indonesia Expat

Tradisi makan Bajamba adalah salah satu tradisi dari daerah Sumatera Barat, yang artinya duduk bersama di suatu ruangan, berkumpul kemudian melakukan makan bersama-sama. Hal ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia, dan juga sebagai bukti keakraban di suku Minang. Tradisi makan bajamba ini diyakini berasal dari Koto.


Foto Artikel Mengenal Tradisi Makan Bajamba Masyarakat Minangkabau

Tradisi makan bajamba telah diwariskan turun-temurun sejak ratusan tahun lalu. Kegiatannya pun tak sekadar mengisi perut, tapi juga sarat dengan nilai filosofis masyarakat Minangkabau. Jika ingin mencoba tradisi ini, kamu bisa mengunjungi Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu yang berlokasi di Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan.


Keunikan Tradisi Makan Bajamba di Minangkabau

Sebab, melalui tradisi inilah masyarakat bisa berkumpul dan makan bersama-sama sekaligus bersilaturahmi. "Insya Allah, tradisi ini tidak akan pernah hilang di Dusun Jawi Jawi. Karena dari tradisi Makan Bajambau inilah kita bisa berkumpul dan bersilaturahmi. Pesan kita kepada generasi muda, agar dapat meneruskan tradisi ini," kata Amiruddin.


Berita Makan Bajamba Terbaru Hari Ini Bobo

Tradisi ini digelar ketika ada upacara adat atau keagamaan. Bajamba sendiri artinya makan bersama dalam satu wadah. Secara harfiah makan bajamba memiliki makna yang mendalam. Tradisi ini digelar untuk memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat status sosial. Bajamba itu berasal darikata 'ba' yang artinya bersama dan 'jamba' artinya dulang.


Keunikan Tradisi Makan Bajamba di Minangkabau

Makan bajamba disebut juga dengan makan barapak. Biasanya terdiri dari 5 sampai 7 orang. Rata-rata di daerah Minangkabau mempunyai cara makan bajamba namun dengan gaya masing-masing pula. Umumnya yang membedakan adalah jenis makanan yang di hidangkan. Untuk daerah Bukittinggi yang dipengaruhi oleh adat Kurai Limo Jorong makan bajamba dengan.


Makan Bajamba, Tradisi Makan Bersama Budaya Minang Farhan Blog

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi mengenai salah satu tradisi makan masyarakat minangkabau yang sangat menarik untuk dibahas. Makan bajamba adalah tradisi makan bersama di adat Minangkabau. tradisi ini dilakukan pada hari-hari besar keagamaan, upacara adat, ataupun acara keluarga sebagai bentuk kebersamaan dalam hidup.


Tradisi Makan Bajamba Tetap Eksis di Kabupaten Solok

Bajamba berasal dari kata 'ba' yang artinya bersama dan 'jamba' yang artinya dulang atau wadah. Jadi bisa dikatakan kalau arti keseluruhannya adalah makan bersama dalam satu wadah. Tradisi bajamba ini sudah lama ada alias sudah turun temurun dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Tradisi makan ini dimaksudkan agar semua masyarakat bisa.


Keunikan Tradisi Makan Bajamba di Minangkabau

Makan bajamba atau juga disebut dengan makan barapak adalah tradisi makan dengan cara duduk bersama-sama membentuk lingkaran di dalam suatu ruangan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Lalu makanan akan di hidangkan di tengah-tengahnya. Dalam melakukan tradisi ini, dalam 1 dulang makan, akan duduk melingkar dengan orang-orang yang bahkan.


"Makan Bajamba" Jadi Tradisi HUT Sawahlunto AMAZINGSUMBAR

Masyarakat Minang memiliki tradisi unik, "Makan Bajamba" yang akan digelar sebagai rangkaian peringatan hari jadi Kota Sawahlunto ke-127 dalam waktu dekat. Tradisi yang juga disebut makan barapak ini adalah makan bersama dengan cara duduk bersama-sama di satu tempat yang telah ditentukan. Tradisi ini diyakini berasal dari Koto Gadang, kabupaten.


Makan Bajamba keunikan wisata budaya Kampung Adat Kubu Gadang, Padang Panjang, Sumatera Barat

Makan Bajamba atau Makan Barapak merupakan warisan leluhur yang adalah bagian dari suatu tradisi yang menjadi petanda jati diri dan karakter dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisahkan.


5 Fakta Unik Bajamba, Tradisi Makan Bersama yang Populer di Minang

Makan bajamba. Makan bajamba atau juga disebut makan barapak adalah tradisi makan dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. [1] [2] Tradisi ini umumnya dilangsungkan pada hari-hari besar agama Islam dan berbagai upacara adat, atau pertemuan penting lainnya. [3] [4]


Makan Bajamba Warisan Budaya Dalam Perhelatan Perkawinan Padangmagek Sumbar Piaman explore

Salah satu budaya atau tradisi yang ada di Sumatera Barat adalah Makan Bajamba. Makan Bajamba berasal dari dua kata yaitu "Makan" dan "Jamba". Makan secara umum kita ketahui yaitu proses atau kegiatan mengonsumsi sesuatu yang dapat menambah energi, sedangkan Jamba adalah sebuah dulang yang di dalamnya berisi nasi uduk dan lauk-pauk tersusun.


Makan Bajamba, Tradisi Makan Bersama Budaya Minang Farhan Blog

Tradisi makan bajamba ini diyakini berasal dari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang diperkirakan sudah ada sejak agama Islam masuk ke Minangkabau sekitar abad ke-7.. Salah satu adab yang ada dalam tradisi ini adalah seseorang hanya boleh mengambil apa yang ada dihadapannya setelah mendahulukan orang yang lebih tua mengambilnya.

Scroll to Top