Didoakan Ibu Tiada Henti, Anak Miskin Itu Kini Berpangkat Komisaris Besar Polisi


Komisaris PT. BPR Kerta Raharja Gemilang

Komisaris Jenderal Polisi: Satuan: Brigade Mobil: L โ€ข B: Komjen. Pol. Drs. Jusuf Manggabarani (lahir 11 Februari 1953) adalah seorang Purnawirawan Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia mendampingi Jenderal Timur Pradopo. Jusuf lahir dari pasangan Manggabarani dan Andi Mani Intan..


Komisaris PT Rajawali Nusindo

Komisaris Besar Jusuf menjadi salah satu tokoh kunci pada pemberontakan APRA. Dahulunya beliau merupakan seorang yg berada di satu barisan dgn prajurit Indonesia. Namun sebab tak menyetujui beberapa kebijakan-kebijakan pemerintahan pada saat itu, Jusuf berkembang menjadi penghianat.


Kapolresta Padang AKBP Imran Amir Naik Pangkat Jadi Komisaris Besar Polisi Jurnal Sumbar

Upaya Penumpasan Pemberontakan APRA. Tanggal 23 Januari 1950 pagi hari, gerakan APRA dipimpin Van der Meula dan Van Beeklen. Gerakan ini terdiri dari 800 orang, di dalamnya terdapat 300 anggota KNIL yang bersenjata lengkap menyerang kota Bandung. Anggota dari APRA banyak yang direkrut dari bekas prajurit KNIL, terutama prajurit Regiment.


Komisaris PT ADHI KARYA (Persero) Tbk.

Hatta sebagai Perdana Menteri RIS dengan Komisaris Tinggi Belanda. Hasilnya, Mayor Jenderal Engels, Komandan Tentara Belanda di Bandung mendesak Westerling untuk pergi dari kota itu. Setelah terdesak, gerombolan APRA pergi meninggalkan Bandung. Setelah meninggalkan Bandung, gerombolan APRA menyebar ke berbagai wilayah dan terus dikejar oleh Apris.


UPH Alumni Stories Komisaris Besar Polisi (Kombes. Pol.) Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, S.I.K

Namun, dalam berbagai referensi disebutkan berdasarkan penelitian intelejen, Komisaris Besar Jusuf menjadi salah satu tokoh yang terlibat dalam penyerangan APRA ke Bandung. Sama dengan Perdana Menteri Pasundan, Komisaris ditangkap beberapa bulan sesudah peristiwa APRA. 5. R.A.A Male Wiranatakusumah.


Bumi Mineral Sulawesi Komisaris dan Direksi

Latar belakang timbulnya pemberontakan APRA di Bandung pada 23 Januari 1950 adalah mulai dibubarkannya negara bagian bentukan Belanda di Republik Indonesia Serikat (RIS) yang bergabung kembali ke Republik Indonesia. APRA tidak menyetujui adanya rencana pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS) melalui hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag.


Bank Sultra Dewan Komisaris

2. Komisaris Besar Jusuf Komisaris Besar Jusuf menjadi salah satu tokoh kunci pada pemberontakan APRA. Dahulunya beliau merupakan seorang yang berada di satu barisan dengan tentara Indonesia. Namun karena tidak menyetujui beberapa kebijakan-kebijakan pemerintahan pada saat itu, Jusuf berubah menjadi penghianat.


Profil Komisaris PT. Pengerukan Indonesia

Suara.com - Olivia Allan atau yang akrab dengan Ci Olive, telah resmi menjadi Komisaris Independen di PT CItra Marga Nusaphala Persada Tbk milik Jusuf Hamka pada hari Jumat (16/6/203) lalu. Istri dari Denny Sumargo ini diketahui memang memiliki riwayat karir yang cukup bagus sampai akhirnya diangkat menjadi komisaris di usianya yang baru menginjak 37 tahun.


PT Perikanan Indonesia Komisaris

3. Komisaris Besar Jusuf. Komisaris Besar Jusuf merupakan seseorang yang sebelumnya ada di barisan tentara Indonesia, tapi kemundian dia berhianat karena gak setuju dengan beberapa kebijakan pemerintah Indonesia. Gak banyak riwayat yang menceritakan tentang kehidupan sebelum dan sesudah pemberontankan APRA mengenai Komisaris Besar Jusuf ini.


Komisaris PT ADHI KARYA (Persero) Tbk.

Tokoh yang Terlibat dan Berakhirnya APRA. Ilustrasi Sejarah Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (Gambar: Unsplash.com) Dalam sejarah, terdapat lima tokoh utama yang tercatat menjadi dalang utama pemberontakan APRA. Selain Raymond Westerling, ada juga Anwar Tjokroaminoto, R.A.A Male Wiranatakusumah, Komisaris Besar Jusuf, dan Sultan Hamid.


Angkatan Perang Ratu Adil Dibentuk Oleh

Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Komisaris Polisi Kelas II M. Saud Wirtasendjaja (sebagai Kepala Bagian Pidana di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat) pada 8 Maret 1950 terbuhullah pengakuan dari Abdul Karim.. Tanpa merasa curiga, pada saat penyerbuan APRA ke Markas Besar Divisi Siliwangi itu, mereka menghentikan mobilnya di depan markas.


Tokoh yang terlibat dalam apra 2021

Sumber Kemdikbud. KOMPAS.com - Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA) adalah kelompok milisi pro-Belanda yang muncul di era Revolusi Nasional. APRA dibentuk dan dipimpin oleh mantan kapten KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) atau Tentara Hindia Belanda Raymond Westerling. Westerling mempertahankan bentuk negara federal karena menolak Republik.


Gambar Tokoh Yang Berperan Dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Riset

Setelah gerombolan APRA meninggalakan Bandung APRIS kemudian mengadakan razia secara intensif. Tokoh yang diduga terlibat ditangkap dimana mereka yaitu Anwar TJokroaminoto (Perdana Menteri Pasundan) Komisaris besar Jusuf, Komisari besar Djanakum, Surja karta legawa dan Male Wiranata Kusuma.


Bank Sultra Dewan Komisaris

Latar Belakang Pemberontakan APRA. Konferensi Meja Bundar pada Agustus 1949 menghasilkan keputusan: 1. Kerajaan Belanda akan menarik pasukan KL (Koninklijk Leger) dari Indonesia. 2. Tentara KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger) akan dibubarkan dan akan dimasukkan ke dalam kesatuan-kesatuan TNI. Pasukan KL dan KNIL merasa dirugikan.


Tokoh Tokoh Apra Materi Belajar Online

Mohammad Jusuf. General Andi Mohammad Jusuf Amir (23 June 1928 - 8 September 2004), more commonly known as M. Jusuf, was an Indonesian military general and a witness to the signing of the Supersemar document transferring power from President Sukarno to General Suharto .


Kapolresta Bandara Soetta Naik Pangkat Jadi Komisaris Besar Polisi

Dalam pemberontakannya, Westerling berusaha untuk mengambil hati rakyat agar bisa membantu untuk mencapai tujuannya. Tujuan Pemberontakan APRA adalah untuk mempertahankan adanya negara-negara federal dalam RIS yang dipimpin oleh Soekarno. Sebelum meletusnya pemberontakan tersebut yaitu pada Kamis, 5 Januari 1950, Westerling telah lebih dulu.

Scroll to Top